0
GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

Dalam Tajuk “Relocate The Fate”, Disaster Records Merilis Album ke-2 Sharkbite Untuk Sajian Audience Lebih Luas Di Tengah Pandemi Covid-19.

4 years ago 7 min read
Dalam Tajuk “Relocate The Fate”, Disaster Records Merilis Album ke-2 Sharkbite Untuk Sajian Audience Lebih Luas Di Tengah Pandemi Covid-19.-1

Sharkbite adalah grup band Hardcore asal Malang yang mengawali karir sejak 2009 hingga sampai
sekarang.

Nama Sharkbite sendiri terinspirasi dari sebuah tayangan dokumenter mengenai beberapa orang
yang selamat dari kejadian di pesisir pantai amerika bagian barat, yang mana pada saat itu banyak
orang yang tewas dan terluka oleh hiu ketika melakukan aktivitas di pantai. Band yang digawangi
Yayak (Vocal), Wildan (Gitar), Yogi (Bass), Bogi (drum), pada awal-awal terbentuknya band ini
mereka masih memainkan hardcore yang lebih ringan semacam Madball dan band NYC lainnya.
Namun pada akhir 2009 mereka mulai berganti sound yang lebih berat yang lebih banyak
terinfluence band seperti Nasty, Circle of Death, dan band-band Beatdown Hardcore lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, Sharkbite mulai terbang lebih tinggi dengan menetaskan Album
perdana mereka yaitu ‘This Reality’. Album ini keluar pada tahun 2012, 3 tahun setelah band ini
terbentuk. Berisikan 9 track yang ganas, disinilah perjalan Sharkbite mulai mengepakan sayapnya.
Sharkbite sendiri pernah menjadi band pembuka Madball di Bandung kala itu. Tidak hanya menjadi
pembuka Madball, Sharkbite telah berbagi panggung bersama band hardcore Internasional seperti,
Cruel Hand, Backtrack, Deez Nuts, All For Nothing, dan juga Sick Of It All. Seiring berjalanya waktu

perjalanan karir Sharkbite kian melesat dengan sering kali melakukan tour di Indonesia seperti ke
daerah Jawa Barat (Jakarta , Bandung), Jawa Tengah (Salatiga), Bali (denpasar) hingga invasi tour ke
Kalimantan Timur (Balikpapan). Di tahun keemasan Sharkbite sendiri menilai bahwasanya music
hardcore bukanlah hanya sekedar tren, melainkan Sharkbite sendiri melihat bahwasanya hardcore
ini merupakan music yang fun, asik dan tough. Maka dari itu, munculnya album ‘This Reality’ ini
Sharkbite berharap bisa ikut andil dalam berkontribusi menghidupkan suasana musik hardcore di
kota Malang.

Band yang bergenre hardcore beatdown ini pernah melakukan Split Ep Bersama band Breakdown
asal Bandung yang dirilis melalui net-Label bernama Stone Age Records. Uniknya dalam projek ini
Sharkbite tidak kenal sama sekali pada personil band tersebut. Sedikit di ditarik lebih dalam
Sharkbite dulu juga pernah mengikuti Album kompilasi Bersama band band Malang ternama seperti
Pickwolf, Give Me a Chance, Son of Sundance, Kobra, Take This Life, Youngster City Rockers, Lolita
And The Disgusting Trouble.

Namun sayangnya, di tahun 2016 hingga tahun 2017 mungkin bisa dibilang masa masa terpuruk bagi
band yang berasal dari Kota Malang ini. Yayak dan Wildan harus hengkang pada tahun 2017 silam.
Tentu ini masa-masa yang buruk bagi sebuah band jika harus di tinggal seorang vokalis dan gitaris
sekaligus pada saat itu. Posisi vocal ini langsung diisi Nanda dari band Mika, yang mana pada saat itu
Sharkbite dan Mika melakukan “trade” personil, Bogi mengisi Mika pada bagian drum dan Nanda
mengisi bagian vocal pada Sharkbite dan di posisi gitar di isi oleh Tape a.k.a Devrizal Maurapey.

Baca juga Grimwolf Bangkit Setelah Vakum 5 Tahun Dan Merilis Single “Dera” Di 2025, Sebagai Penanda Serta Sekaligus Umumkan Ep Anyar Dirilis Mendatang.


Hingga posisi Sharkbite pada saat itu ialah Nanda (vocal), Tape (gitar), Yogi (bass) dan Bogi (drum)
Setelah 2 lubang tadi berhasil di tutup, kini Yogi harus juga meninggalkan Sharkbite di tahun 2018,
padahal di tahun itu Sharkbite tengah sibuk sibuknya mengurus untuk rilisnya mini album mereka
‘Future Is Bleak’ yang akan di rilisi pada tahun itu. Namun dalam hal ini sepertinya Sharkbite tidak

mau berdiam lama, posisi bass langsung di isi oleh Dion dari Fasik. Seiring berjalanya waktu akhirnya
EP ‘Future Is Bleak’ rilis bersamaan dengan Record Store Day 2018. Berisikan 5 track baru, CD EP
Sharkbite saat itu juga habis terjual di acara Record Store Day di 2018.

Tidak berhenti disitu, di akhir tahun 2018 Sharkbite melakukan Switch personil dengan Dion menjadi
gitar dan Santo mengisi di bass. Di Awal tahun 2019 Sharbite sedang meramu racikan khusus untuk
Album ke-2 mereka nanti namun ternyata ditengah kondisi seperti itu Dion harus hengkang dari
Sharkbite karena alasan tertentu dan posisi gitar langsung diambil alih oleh Roni dari Timeout
sebagai additional gitar. Akhirnya di Agustus 2019 Nando dari Apatrides masuk untuk mengisi posisi
Gitar.

Bongkar pasang personil di dalam Band Sharkbite ini menandakan bahwa sebuah keadaan bukanlah
sebuah alasan untuk tidak maju. Jikalau negara kita sedang menuju fase ‘New Normal’, maka
Sharkbite sendiri sedang menuju ‘The New Sharkbite’.


Dalam Tajuk “Relocate The Fate”, Disaster Records Merilis Album ke-2 Sharkbite Untuk Sajian Audience Lebih Luas Di Tengah Pandemi Covid-19.-2

Disaat dunia sedang berantakan dan krisis untuk menghadapi covid-19, Sharkbite lagi-lagi tidak
mundur untuk memamerkan karya – karya terbarunya. Hal ini sudah di mulai dengan rilisnya video
clip ‘Real is Rare’, ‘Malignance’ dan single ‘Shallow Proof’ yang menjadi alur perjalanan untuk
menuju album ke-2 mereka. Setelah melalui proses cukup panjang, tepat di Tanggal 22 Agustus 2020
ini, Sharkbite merilis album penuh mereka bertajukkan ‘Relocate The Fate’ dan dirilis Disaster
Records.

Jika ditarik mundur, proses executive produser Sharkbite Rizky Sandiaribaya (owner distortionmerch

Baca juga Menggali Ketimpangan Sosial Jakarta Lewat "Dansa Porak Poranda" Unit Pogo Punk The Raws Rilis Musik Video Terbaru Mengungkap Kegelisahan Kehidupan Kota Metropolitan.


& gr8day music) yang juga pernah merilis karya – karya Sharkbite sebelumnya, berhasil menawarkan dan menjalin kerjasama dengan Disaster Records bulan Mei 2019 lalu. Kemudian, hasil dari penawaran tersebut dilanjutkan dengan pertemuan antara Bogi (Drummer Sharkbite) dan tim dari
Disaster Records di HQ Maternal Disaster Bandung pada Juni 2019.

“Di HQ Maternal saya, Mas Mano, Mas Odi dan Mas Vidi banyak berbincang tentang dealing project
Sharkbite ke depan, mulai dari membahas materi lagu hingga cara mengemas album ‘Relocate The
Fate’ ini. Tak berhenti sampai di situ, kami berempat juga berdiskusi tentang promo atau bisa
disebut kampanye yang efektif di era sekarang”, Jelas Bogi drummer sekaligus pemimpin laju
Sharkbite.

Memang album ‘Relocate The Fate’ ini memiliki nuansa musik jauh lebih berbeada dengan album –
album Sharkbite sebelumnya. Jika dibandingkan dengan karya - karya sebelumnya, mungkin suasana

musik tough menjadi andalan Sharkbite, dan perbedaan di album ‘Relocate The Fate’ kegaharan
musik sangat memberikan efek fresh untuk karya yang akan disuguhkan kepada pendengar musik
keras di negara ini. Scream tajam, ritme bertaburkan groove lebih, suara gitar bright, serta sedikit
balutan dari nu-metal, tentu menjadi perbedaan utama di dalam album ‘Relocate The Fate’. Band
yang berpersonilkan Rizky Ananda (vokal), Bogi Satya (drum), Nando Pamungkas (gitar), dan
Santonio August (bass) ini mencoba memberikan aroma baru dalam membumbui musik Sharkbite
sekarang.

“Jika digali lebih dalam, Sharkbite tidak ingin karyanya hanya dinikmati oleh kalangan pecinta musik
hardcore saja. Kali ini kami sangat jelas meng-explore musik kami sedemikian rupa. Dengan adanya
album ini, harapannya orang yang belum sama sekali mendengarkan music Sharkbite bisa menikmati
musik yang kami buat sekarang, jujur kami ingin range audience kami lebih luas lagi sih”, ungkap
Bogi.

Sembilan track di album penuh ke-2 ini, Sharkbite mengajak para pendengar musik keras untuk
mengetahui kegeraman banyak masyarakat kepada fenomena sosial yang terjadi di era modern ini.
Salah satu contoh kecil adalah masih tidak adanya keadilan di sekeliling peradaban manusia. Tidak
berhenti disitu, album ‘Relocate The Fate’ mencoba untuk membangkitkan semangat manusia agar
optimis untuk mencapai harapan serta mimpi yang akan diraih.

Bisa dibilang, negara kita tercinta ini sekarang sekarang sedang menuju fase ‘new normal’, kali ini
Sharkbite pun sedang meraih fase ‘The New Sharkbite’.
Segera dapatkan karya fisik Album kedua Sharkbite yang bertajuk ‘Relocate The Fate’ di Disaster
Records dan Maternal Disaster.

Diskografi

2009 – Demo (build our strength-talk shit get hit)
2010 – Single (walk your path-Double game)
2011 – Kompilasi Splakblakmutakarak (S.T.M.L.B-Set Us free)
2012 – Album This Reality
2018 – EP Future Is Bleak
2020 – Relocate The Fate album

Info Sharkbite

Email : sharkbitehc@gmail.com
Instagram : www.instagram.com/sharkbitemchc
Twitter : https://twitter.com/SharkbiteMCHC
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC46vkqxYuAJ7gJf1FJVLoeQ
Kontak Bisnis : +62 822-9999-1113 (Bogi)
Related Post
Review Debut Album Brutal Death Metal Hysterorrhexis.
Review Debut Album Brutal Death Metal Hysterorrhexis.Hysterorrhexis sudah tak asing lagi mungkin mendengar nama tersebut te…
Aftersundown Kembali Akan Merilis  Album EP Di Tahun 2021 Ini Dengan Titled "Become Inebriated".
Aftersundown Kembali Akan Merilis Album EP Di Tahun 2021 Ini Dengan Titled "Become Inebriated".AFTERSUNDOWN terbentuk dipertengahan tahun 2005 di tangerang dengan be…
Wolfbreath Rilis Sebuah Album Pertama Yang Bertajuk "Disintegrasi"
Wolfbreath Rilis Sebuah Album Pertama Yang Bertajuk "Disintegrasi"Wolfbreath adalah 5 buah band hardcore beatdown asal Magelang, Indones…
Devoured Luncurkan Album Kedua Mendatang Bertajuk  "The Curse Of Sabda Palon"
Devoured Luncurkan Album Kedua Mendatang Bertajuk "The Curse Of Sabda Palon"Grup death metal Devoured meluncurkan album kedua bertajuk&n…
Posting Komentar