GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

DEMONIC MASSACRE, Menyebarkan Doktrinasi Melalui “Paradogma”

5 min read


Sebuah nama yang terlahir atas dasar perlawanan leluhur kita (manusia) terhadap iblis.
Demonic Massacre, Band Deathcore yang berasal dari Indonesia bermarkas di kota Malang ini
berdiri secara resmi pada 11 November 2016. Sempat vakum dan terjadi perombakan personil
pada tahun 2019 hingga kini terisi oleh Rangga Maydano (vocal), Wahyu Satria (Gitar),
M.Nurzaman (Gitar), Noval Luqman (Bass), Edwin Cahya (Drum). Setelah perombakan personil
kini Demonic Massacre mengusung aliran baru yaitu Blackened Deathcore.

Sesuai dengan nama yang dibawa, Demonic Massacre mengusung tema lagu "turaab
dan naar", yang berarti tanah dan api. Serangkain alam kehidupan perseteruan antara iblis dan
manusia yang berawal dari leluhur kita Nabi Adam dengan iblis hingga terus mengalir hingga
hari pembalasan.

Secara garis besar Demonic Massacre juga tidak memiliki influences utama. Setelah
terjadinya perombakan personil besar besaran, konsep lagu dari Demonic Massacre pun
berubah drastis dengan adanya sentuhan ambience dan riff-riff blackmetal dan sedikit technical
dengan ketukan blast beat dalam drum. Tidak ada referensi/inspirasi musik yang menonjol

untuk membuat single ini, hanya mempelajari dan mengaplikasikan unsur unsur musik dan riff
ala-ala blackmetal untuk ditambahkan setiap lagu yang dibuat. Demonic Massacre membuat
konsep musik tersendiri yang masih dalam garis besar Deathcore dengan sedikit sentuhan Black
Metal. Akan tetapi dari masing-masing personil memiliki influence tersendiri seperti
Behemoth, A Night In Texas, Obscura, Slayer, Lorna Shore, Thy Art Is Murder, Shadow Of Intent,
The Black Dahlia Murder, Architects dan lainnya.

Setelah sekian lama hiatus dalam industri musik cadas, Kini Demonic Massacre
kembali bergolak dan meluncurkan debut single perdana mereka yaitu “Paradogma”.
Single debut dari unit Blackened Deathcore asal Malang ini direkam di Deathcrush
Home Recording dan di-mixing oleh Eighteen Records. Untuk artwork single ini
sendiri dikerjakan oleh Sang Frontman Rangga Maydano sebagai dedengkot urusan
visualnya.



Melalui “Paradogma”, Demonic Massacre menuangkan keresahan mengenai keadaan
dimana era sekarang ini dipenuhi dengan kebohongan kebohongan dan juga
provokasi dimana dogma suatu agama dijadikan "senjata perang" sehingga
tersebarlah pengetahuan sebuah berita berita buruk melalui "mulut ke mulut" yang
belum dipastikan kebenarannya. Keyakinan dasar yang membimbing tindakan
manusia melalui doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi ini
menjadikan manusia membelajarkan dirinya seakan menjadi Tuhan.

Seperti yang terjadi di tanah air kita ini dimana toleransi hanyalah sebuah kata tanpa
makna. Manusia saling menyerang agama satu dengan agama lainnya, bahkan
menyerang saudara sesama agama. Hanya dikarenakan sebuah dogma dari agama
yang dianut ditelan secara mentah mentah tanpa dipikirkan dan dirasakan yang
akhirnya berujung fatal.

Demonic Massacre sendiri mempunyai pemahaman tersendiri bahwa suatu
pengetahuan bukan hanya berlandaskan dari kutipan ayat penuh dogma , melainkan
sebuah pengamatan akal yang nantinya mampu diterima oleh segala kalangan
dengan harapan agar tidak terjadi suatu pertikaian maupun perdebatan yang sia sia.
Ke depannya, Demonic Massacre akan memberikan beberapa surprise dengan konsep
lagu yang lebih “Gelap” dengan sentuhan “Heavy Breakdown” sembari menggarap
album pertama. Single perdana “Paradogma” dapat di dengarkan melalui Visualisasi

Lyric Video yang sudah disebar di Channel Youtube Demonic Massacre dan juga
dapat didengarkan melalui Digital Platform Spotify.

Media Sosial :
Youtube : Demonic Massacre
(https://www.youtube.com/channel/UCxy-1DytCRj23AZ0_XaN3JA)
Instagram : @demonicmassacreofficial
(https://www.instagram.com/demonicmassacreofficial/)
Facebook : Demonic Massacre
(https://www.facebook.com/DemonicMassacreBand)
Twitter : @dmncmsscr
(https://twitter.com/dmncmsscr)

Contact Person :
+62858-0821-8666







Posting Komentar