GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

Demo “MMXXII” Dari Band Black/Death 1984 Kembali Dirilis Ulang Oleh Grave Dead Berformat CD, Berisi Empat Track.

16 min read

Kabar baik datang dari subsektor band pengusung black/death asal kota Malang 1984, Demo "MMXXII" telah kembali dilontarkan ke khalayak ramai dalam bentuk kemasan berformat CD. Demo "MMXXII" merupakan sebuah perjalan yang cukup lama berkisar kurang lebih selama 4 tahun semenjak dirilisnya debut EP yang bertajuk "Dystopia" hingga dirilis oleh 3 (tiga) negara seperti Tarung Records (Jakarta - Indonesia), Broken Noise Records (Malaysia), Voirloup Production (France), dan versi CD dirilis oleh Forget The Pain.Inc (Malang - Indonesia). 

EP tersebut berisikan 5 lagu dengan 1 track versi daur ulang milik band The Ugly. Berlanjut dengan rilisan Demo "MMXXII" yang menjadi sodoran black/death dengan perpaduan krusty yang cukup amis. Tentu tak kala pada rilisan 1984 kerap menjadi sorotan tajam yang menarik atensi berbagai label punk. Bermula dirilis oleh label asal Gresik (Jawa Timur) "Invokation Records", serta kembali direissue oleh label asal Rusia yaitu "Makima Records". Kedua hasil dari label tersebut terlahir berwujud menjadi format kaset yang dicetak secara terbatas. 

Secara Intens dibalik nama 1984 tidak ada sesuatu yang spesial, mereka mengutip dari sebuah judul novel karya George Orwell penulis novel-novel distopia. Yang kebetulan sekali novel tersebut cukup relevan dengan apa yang mereka sebut sebagai "fucked up world” atau “fucked up life”, kenapa? “Karena pada hakikatnya hidup mempunyai pilihannya sendiri untuk bebas menentukan apa yang kita mau dan apa yg akan kita lakukan, bukan untuk diawasi atau dikontrol atas nama stabilitas. We have our own way to choose what we’ve like to do. Dengan kata lain bahwa 1984 bukan tentang tahun lahir siapa atau apalah, tapi lebih pada manifest kejujuran dan kebebasan kita buat menjalani hidup masing-masing” (ujar Monox). 

Band tersebut digawangi oleh Monox (Vokal), Imam (Drum), Rayn (Bass), Nafiz (Gitar). 1984 sendiri adalah sebuah mixed dari skill yang sederhana (menurut pakem punkrock tentang “three chord and play it loud), atmosfer distorsi black metal dengan intensitas pukulan tempo blastbeat. Mereka melabelkan black metal crust yang masih mengadopsi sound primitif ala band-band black metal dan punk di awal 90an. Seperti Marduk (era album Panzer Division), Ancst, Wolfbrigade, Skitsystem, True, Fatum dan juga The Ugly. 

“Terlepas cetakan versi cetakan mana buku 1984 yang kalian miliki, band ini tetap layak dinikmati. Iya, nama band ini sengaja memang diambil dari judul buku klasik karangan George Orwell. “Tema dasar liriknya pun sengaja diambil dari isi buku 1984,” ujar vokalis Monox kepada saya, suatu kali. Kuartet D-Beat asal kota Malang ini melesatkan irama hardcore/punk bersama satu baris daftar pustaka esensial bagi dunia yang diliputi gejala distopia dan potensi kehancuran maksimal”. Samack



“Terlepas dari itu, dengan "Chaos and Oblivion" sebagai nomer pembuka kemunculan kembali 1984, saya masih penasaran dengan suguhan lanjutannya. Kenapa? Karena dari kisi-kisi yang diberikan oleh Monox, “Chaos and Oblivion” hanya pengantar dan transisi dari warna baru musik 1984. Tapi untuk sementara menunggu apa yang akan ditawarkan oleh 1984 selanjutnya, versi rilis ulang dari Demo “MMXXII” ini layak mengisi rak koleksimu bila menggemari hardcore punk yang berlumur amis darah metal”. Rian Pelor 

Demo “MMXXII” berisikan 4 track di dalamnya seperti “Chaos And Oblivion”, “Nailbiter” (Anti Cimex Cover). Namun pada rilisan Demo ini 1984 menghadirkan suguhan bonus track, tentu berbeda hal yang dirilis dalam format kaset oleh dua label "Invokation Records" dan "Makima Records", untuk versi CD ada keistimewaan tersendiri yaitu versi gubah ulang "Chaos and Oblivion" oleh grup breakcore TamaT sebuah versi dengan dentum agresi maksimum. Dan juga, "Hound of Panopticon" yang digubah menjadi nomer elektronik eksperimental beraura muram yang menghantui oleh Glibly Ninja. 



Jika menjabarkan pengertian lirik secara singkat mengenai “Chaos And Oblivion” dalam Demo “MMXXII”, lirik tersebut berartikan mengenai sebuah kehancuran ekologi dan dehumanisasi. Seperti yang kita ketahui penjabaran ekologi merupakan pembahasan yang sangat panjang jika dijelaskan secara signifikan, kehancuran ekologi bisa bermakna mengenai krisis sosial makhluk hidup atau bencana kemanusiaan. Sedangkan dehumanisasi tertuju pada sebuah dampak ancaman kerusakan ataupun konflik berkepanjangan

Jika menjabarkan pengertian lirik secara singkat mengenai “Chaos And Oblivion” dalam Demo “MMXXII”, lirik tersebut berartikan mengenai sebuah kehancuran ekologi dan dehumanisasi. Seperti yang kita ketahui penjabaran ekologi merupakan pembahasan yang sangat panjang jika dijelaskan secara signifikan, kehancuran ekologi bisa bermakna mengenai krisis sosial makhluk hidup atau bencana kemanusiaan. Sedangkan dehumanisasi tertuju pada sebuah dampak ancaman kerusakan ataupun konflik berkepanjangan.


Posting Komentar