Interview Micco Rullyanto Finsmoonth.
3 min read
Finsmoonth adalah sebuah band
Indonesia yang berasal dari Jakarta. Dibentuk pada tahun 2020 oleh vokalis Tino
Guruh Putra dan drummer Micco Rullyanto, yang kini tampil bersama gitaris Zulk
Adhe, gitaris Irwin D Ryanto, dan bassis Maulana Fachrul. Gaya musik band yang
unik, ditandai dengan atmosfer harmonis dan intensitas jiwa spiritual, berakar
pada Black Metal, dan post-rock. Liriknya ditulis dalam bahasa Inggris dan
sebagian besar berkaitan dengan tema-tema seperti puisi, keputusasaan,
percintaan, kehidupan dan pertimbangan psikologis lainnya pada tingkat pribadi
yang introspektif. Kami tidak tertarik dengan tema-tema setan yang secara
tradisional diasosiasikan dengan genre ini.
1. Yang membuat anda memilih nama
Finsmoonth untuk menjadi sebuah nama band atau apa makna Finsmoonth menurut
anda dan sebutkan nama-nama personil saat ini?
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Grave Dead
Media/Zine, karena telah mengajak Finsmoonth untuk menjawab sesi interview.
Finsmoonth sendiri adalah pecahan dari 2 kata, yaitu Finsternis Moonthoth. Bagi
kami, Finsmoonth sendiri itu ialah "Menuju Cahaya Terang". Untuk
posisi vocal di isi oleh Tino, Joey dan Irwin di posisi Gitar, Abud di posisi
Bass dan terakhir saya sendiri Micco mengisi posisi Drum.
2. Apakah gaya musik Finsmoonth lebih menonjol ke black metal dengan
lirik-lirik satanis atau mungkin lebih condong memadukan unsur
post-black/atmosfer dan sejenisnya?
Pada dasarnya, latar belakang musik kami lebih ke arah intensitas harmonik
yang di padukan dengan gaya bermain Atmospheric. Dan kami tidak tertarik untuk
mengungsung tema Satanis itu sendiri.
3. Apa peran anda di sini, dalam
hal produksi siapa yang menjadi eksekutor konsep dan segi lirik/penulisan?
Untuk saya sendiri disini selain mengisi posisi Drum & Percussion juga
sebagai peramu konsep dan materi disetiap lagu dari Finsmoonth. Untuk eksekutor
konsep kita semua ada andil di setiap karya kami dan segi lirik/penulisan
dikerjakan oleh sang vocalist kami ( Tino )
4. Finsmoonth juga dikenal sebagai band
pendatang yang aktif, berbicara mengenai album "Affliction", kenapa
tertarik untuk melibatkan Januaryo Hardy (Pure Wrath) sebagai Co-producer dan
mengisi lini vokal, bagaimana prosesnya?
Kalau untuk prosesnya sebenarnya unik sih hahaha. Pada waktu itu (tahun
2021) kami mengunggah video rehearsal ke akun instagram kami dan setelah itu
ada beberapa obrolan ke Januaryo Hardy sehingga dia pun tertarik begitupun juga
kami. Dan hingga beberapa waktu kita memutuskan untuk bekerja-sama dengan
beliau.
5. Dari segi Lirik apakah Finsmoonth
banyak membahas tentang puisi, keputusasaan, romansa, kehidupan?
Ya, mungkin kurang lebih seperti itu. Karena, dia (Tino) sangat menyukai
hal-hal yang intens, dan emosional. Bagi nya, itu semacam meditasi ketika akan
menulis lirik yang berkaitan dengan batin. "Mimpi tentang keberadaan yang
tidak menyakitkan adalah sabotase diri". Ada juga beberapa cerita yang ia
kemas menjadi lirik. Beberapa agak abstrak dan dia (Tino) akan menyerahkan
kepada pendengar untuk membuat interpretasi mereka sendiri.
6. Band apa yang menginspirasi anda dan
Finsmoonth terutama dari segi materi?
Bagi kami, mungkin beberapa player mempunyai inspirasi tersendiri dalam
membuat materi/menciptakan lagu. Tapi, secara kronologis, pengaruh kami di
hampir semua band yang terlibat dengan kami, dan yang ini khususnya, adalah
Pure Wrath, SLFR, Dusk In Silence, Vallendusk, Choria, Warkult, Der Weg Einer
Freiheit, Dark Funeral, Dissection, Alcest, Immortal (awal), dan baru-baru ini
MgÅ‚a… Tentu saja dengan sedikit elemen Post-rock, Non-Black, Soundtrack film,
musik klasik, Industrial, maupun Martial…
7. Album "Affliction"
dikerjakan dalam kurun berapa lama, serta kenapa lebih memilih label Jerman
(Northern Silence Productions) untuk meriliskan album tersebut, bisa
diceritakan?
Untuk album "Affliction" sendiri kami kerjakan dalam kurun waktu
1½ tahun sejak band ini terbentuk. Kami memilih Northern Silence
Productions karna kesepakatan antara kami ( Finsmoonth dan peran Januaryo Hardy
untuk memilih label tersebut. Menurut kami label tersebut adalah label yang
sangat mempuni dan cocok dengan gaya bermusik kami sendiri.
8. Artwork/cover album dikerjakan oleh
siapa dan adakah makna dari art tersebut?
Karya seni di album kami ini di kerjaan oleh Yowdi Santiar. Karena kami
percaya dia adalah orang yang cocok untuk menggarap sesuai visions yang ia
tangkap dari kami.
Pada dasarnya, karya seni yang di buat itu adalah kehidupan kita hari ini,
sebuah perasaan yang tidak dapat di toleransi oleh perasaan kacau dan
terlupakan oleh semuanya. Selama masa pandemi ini, kami memutuskan untuk
membuat sampul ini dengan banyak meditasi, untuk mengembangkan gagasan tentang
kekacauan itu.. rasa frustasi, kegagalan, ketersiksaan batin.
9. Rekomendasi band-band menarik yang
sering anda dengar?
Berikut rekomendasi band-band yang sering kita dengar, sedikit banyak nya
ini mempengaruhi kami dalam bermusik :). Marissa Nadler, Ólöf Arnalds,
Belzifer, Max Richter, Groza, Der Weg Einer Freiheit, Ungfell, The Chasing
Monster, Aorlhac, Ghost Bath.