GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

Band D-Beat Crust Punk Asal Batu Interadd Kembali Luncurkan Karya Perdana Di Tahun 2025 Yang Dikemas Dalam Wujud Maxi-single 'Torch Against Pain'.

13 min read

 

Lenggang kabar baik dengan disuguhkan karya anyar dari rahem Crust Punk asal Kota Batu, Interadd persembahkan rilisan perdana awal tahun 2025 yang dikemas dalam wujud Maxi-single 'Torch Against Pain'.


Hal tersebut merupakan rentan waktu yang cukup panjang dan kabar baik semenjak mereka meluncurkan karya terakhir 'Survive The Wound', karya terakhir tersebut juga turut dikemas dalam agenda Tur 2022 di beberapa titik seperti Jawa Timur, Barat serta Tengah.


Interadd lahir sejak pertengahan 2019 silam dan kali ini digawangi oleh Ciwen (vokal), Petrus (gitar), Gabi (bass) dan Azam (drum).


Sejak debut Ep "The Concreted" lahir di tahun 2020 silam, Interadd banyak mengusung lirik mengenai socio-protest atau lirik yang diadopsi mengenai protes sosial hingga diambil dari masalah-masalah sekitar seperti bencana ekologi yang terjadi di kota Batu.


Apa kabar dengan kota Batu? yang setiap kali dalam panggung gigs mereka orasikan dengan wisata beton dan hal tersebut sebagai cara mereka untuk menyampaikan sebuah perspektif yang layak untuk di sebarkan. Sebaliknya Batu dikenal dengan potensi alam yang tinggi serta banyak difungsikan sebagai objek pariwisata hingga bisnis akomodasi lainnya, Interadd juga menyampaikan soal eksploitasi alam secara berlebihan yang akan berdampak buruk di kemudian hari dan juga soal beton yang lebih subur daripada pohon.


Sedikit banyaknya hal tersebut termuat dalam barisan lirik "The Concreted", album tersebut berisi 8 track dengan karakter vokal Ciwen yang tegas akan penyampaian lirik yang termaktub.


Kami mencoba memulai obrolan singkat dengan Ciwen mengenai maxi-single tersebut dan simak mengenai topik karya Maxi-single 'Torch Against Pain'.


Maxi-single Dan Topiknya Tentang Apa?


Oke, jadi sebenarnya di tahun 2025 ini dan tahun kemarin bahkan, wacana Interadd itu adalah bikin full album..


Tapi mengingat kesibukannya teman-teman yang semakin hari, semakin akhirnya tidak se-Flexibel dulu, beberapa materi yang sudah kekumpul itu akhirnya di-take dulu lah.


Nah, jadi kemarin kami rilis maxi-single 3 track itu adalah bocoran dari materi full album Interadd nanti. Jadi ada beberapa materi yang belum di take kalau di perkirakan mungkin akan ada 2 atau 3 materi yang kedepannya kami mulai rekam lagi.


Setelah rilis maxi-single ini, Interadd mencoba menunjukan sebuah pendewasaan musik, seperti eksplorasi yang lebih luas jauh daripada materi kami rilis di awal.


Secara materi sih mungkin teman-teman mendengarkan itu cukup kontras, ketimbang materi sebelumnya ya. Karena mungkin sebelumnya itu terlalu terbatas juga.


Dan materi Interadd kali ini lebih ke mengarah ke personal/pribadi para personil, seperti personil ini suka materi band A dan kami mencoba untuk mengumpulkan serta menggali lebih dalam dari semua materi yang mereka suka.


Sedikit banyak dari segi lirik akan tetap menceritakan dunia yang sedang tidak baik-baik saja, mungkin seperti Ep pertama, dari segi lirik menyinggung soal pembangunan yang serampangan di Batu, soal keindahan pariwisata di Batu yang menyimpan banyak praktek-praktek kebusukan soal eksploitasi alam yang berlebihan.


Jika di maxi-single ini mungkin pembahasannya lebih meluas, general dan tidak terpaku pada satu objek adapun yang kami coba angkat seperti isu-isu perang, kemudian soal perlawanan, jadi lebih tepatnya Interadd kali ini lebih kompleks jika membahas dari segi lirik.


Seperti itu sih…


Dari tiga lagu itu sebenarnya saling berkaitan ya, ngobrolin hal-hal itu tadi. Tapi, tidak ada yang spesifik, lagu ini ngobrolin itu, lagu itu ngobrolin itu. Tidak. Tapi, sebenarnya lagu itu 

secara keseluruhan itu saling berkaitan satu sama lain.


Cuma memang yang dibahas, hal-hal yang memang sedang tidak baik saja di  Negara ini.


Terus juga isu-isu kekerasan hak asasi manusia, mungkin bahasanya tidak secara langsung, namun beberapa kalimat dikemas dalam bahasa puitis itu lah. 


Tapi sebenarnya semua saling berkesinambungan inti pokoknya membahas dunia maupun negara yang tidak baik-baik saja.


Jadi tidak ada yang gimana-gimana.


Bagaimana Perkembangan Musik Interadd Yang Sekarang?


Jika dari segi mungkin akan masing-masing ya, maksudnya teman-teman punya posisinya, punya space keterlibatannya sendiri. Nah kebetulan aku memang jadi vokal, mungkin eksplorasi referensi nulis vokalku mungkin dengan baca zine, baca isu-isu kemudian berita.


Nah, secara materi mungkin di luar dari materi Interadd, tapi memang lirik-liriknya cukup kritis, lalu seperti materi-materi, proyek-proyek hip-hop, pop yang mengkritis.


Itu sih sebenarnya, aku referensi itu dari segi lirik, cuma kali ini Interadd di materi baru yaitu Maxi-Single, teman-teman secara musiknya, itu lebih eksplorasi di band-band neo crust semacam Masakari, terus apa ya His Hero Is Gone.


Jadi mungkin lebih tepatnya di materi yang baru kami mencoba lebih eksploratif di bagian part-part dan gak monoton di D-Beat tapi tetap, unsur D-Beat itu akan tetap ada.


Itu sih beberapa, yang akhirnya sebelum membuat materi itu, kita diskusikan dengan eksplorasi ke band-band neo crust.


Oke, sekian. Terima kasih Ciwen!



 

Posting Komentar