GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

Exclusive Interview W Dieverse!

 

Ep (Not) a Springs of Fear, merefleksikan tentang kita sebagai manusia yang pasti memiliki rasa takut, entah itu takut kehilangan, takut dengan personal seseorang dan kita harus menanggung rasa takut itu dan bahkan kita dipaksa untuk melawan. Dieverse sendiri digawangi oleh Yayan vocal, Virgi bass, Erfani gitar, Bimbi gitar 2, dan Dimas pada Drum.  Secara materi Ep (Not) a Springs of Fear menggabungkan riff-riff gitar yang bisa dibilang menimbulkan kesan gelap/dark, lalu instrumen beatdown, penambahan sedikit atmospheric, dan pastinya kami tidak meninggalkan roots hardcore metal. “Interview W/ (Dieverse) ”.


1. Showcase persembahan luncuran Ep anyar telah usai digelar, bagaimana kabar kalian?


Alhamdulillah semua dalam keadaan baik, sehat perkasa hehe


2.Dieverse beranggotakan berapa orang?


Kita ada 5 kepala, ada Yayan (vocal),Virgi (bass), Erfani (gitar), Bimbi (gitar 2), dan Dimas pada Drum.


3.Bagaimana ekspektasi ataupun experience kalian di debut Ep "(Not) a Springs of Fear"?


Burhan: Kalau hasil dari Ep ini sudah memuaskan, mulai dari proses sampai hasil akhir memuaskan.

Dimas : Kalo buat ekspektasi sudah puas, karena kami merilis dengan bantuan dan kematangan acara yang dibantu dengan teman-temen Friend Stand United. Dan buat experiencenya buat saya sudah mendapatkannya, karena dari segi ambient, sampling itu sudah me-represent Ep kami itu sendiri.

Virgi : Lumayan memuaskan, karena saya tidak pernah ber-expect akan membuat Release Party yang melibatkan banyak orang dan juga mempertemukan banyak teman teman dan ini juga menjadikan relasi untuk kedepannya.


4.Untuk Ep tersebut melibatkan Outtasight Record sebagai pihak label rekaman untuk menerbitkan karya kalian dalam bentuk fisik, apa alasan anda memilih label tersebut?


Karena kami pengen Ep kami lebih banyak didengar sih, khususnya di luar kota Malang, dan sebelum nya kami sudah pernah kontek-kontek an  juga sama Outta via sosmed waktu itu dieverse masih rilis demo yang berisi 2 track.


5.Total tersedia lima lagu yang telah kalian ciptakan, lalu sebagai salah satu penulis lirik apa yang anda sampaikan dalam muatan Ep tersebut?


Mungkin Ep ini merefleksikan tentang kita sebagai manusia yang pasti memiliki rasa takut, entah itu takut kehilangan, takut dengan personal seseorang dan kita harus menanggung rasa takut itu dan bahkan kita dipaksa untuk melawan.


6. Dari keseluruhan lagu pada album tersebut, lagu apa yang paling berkesan secara pribadi menurut kalian?


Burhan: Reflection of death

Virgi: Captive Faith

Dimas: Captive Faith


7.Apakah kalian mengkombinasikan beberapa part-part dark hardcore/materi yang cukup gelap?


Bisa dibilang kami ingin menciptakan musik sndiri di Ep ini dengan menggabungkan riff-riff gitar yang bisa dibilang menimbulkan kesan gelap/dark, lalu instrumen beatdown, penambahan sedikit atmospheric, dan pastinya kami tidak meninggalkan roots hardcore metal.


8.Adakah suatu momentum yang paling berkesan pada saat proses pengerjaan debut Ep tersebut?


Mungkin yang paling berkesan dan seru adalah ketika kami berlima sibuk bekerja, dan disela-sela kesibukan itu kita masih bisa bikin materi sampai menyempatkan untuk record.


9.Untuk bagian track berjudul "Reflection of Death" kenapa kalian memilih Ciwen 'Interädd' untuk menjadikan dirinya sebagai guest vocal/feat? Apakah ada rencana sebelumnya.


Mungkin bagian ini kami yang improve ya, kan sudah banyak nih band hardcore feat. sama vokalis hardcore, kami nyari yang beda aja sih bisa dibilang lintas genre.


10.Tumbuh dan lahir di skena kota Malang dibagian selatan, menurut anda bagaimana perkembangan di Kepanjen? Secara organize hingga lingkup pertumbuhan band?.


Cukup baik,gigs-gigs tetap jalan secara berkala, dan mulai muncul band-band baru seperti Syndrome, Unbounded, yang juga mengusung hardcore metal, lalu ada inward yang membawakan melodic hardcore, dan juga band kawakan yang mulai produktif lagi seperti Osborn,Time Apart, dan  False of True yang barusan rilis single.


11.Khusus satu pertanyaan, jika royalti dari label berbentuk fisik seperti kaset bagaimana kalian menyiasati agar rilisan kalian laku terjual?


Yang jelas kami akan melibatkan atau berkolaborasi dengan toko rekaman lokal


12.Jika ada plan tour mendatang kota mana yang paling awal untuk kalian kunjungi?


Solo, kami penasaran wave hardcore disana seperti apa, dan crowdnya seperti apa


13. Sejujurnya ini adalah rilisan lokal Malangan'an yang cukup menarik, oh ya berapa lama kalian menyelesaikan Ep tersebut. Tapi cover artwork'nya keren juga!


Pertama yang ingin kami sampaikan yaitu shoutout untuk Mas Bima Priantana selaku Artworker yang menggoreng artwork  Ep ini. Untuk pengerjaan materi  Ep hampir memakan waktu 1 tahun.


14.Sebagai penutup, rekomendasi album/band lokal menurut kalian?


Burhan: Promo 2024 dari Keep It Real, top!!

Virgi : Promo 2024 oleh Keep It Real, menyala kaka ee!!

Dimas : This Old House oleh Sunlotus, sangar awakmu cakk!!