GRAVE DEAD MAGAZINE, MUSIC, EVENT MEDIA PARTNER, ZINE, EVENT HANDLE BY SOUND OF GRAVE DEAD N THE GROATH, RECORDS LABEL AND MUSIC DISTRIBUTION.

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7

Morbid Necro Crust 1984! Interview W Monox.

 

Karya fenomenal George Orwell memiliki andil besar dalam mempengaruhi keempat pemuda, Monox (Vokal), Imam (Drum), Rayn (Bass), Nafiz (Gitar). Bahkan tak tanggung mereka menghabiskan salah satu judul buku yang terkenal ini, 1984 menjadi nama band mereka. Mengusung black metal crust, 1984 sukses mengeluarkan debut EP bertajuk Dystopia hingga Demo. Karya tersebut juga turut sukses dirilis oleh berbagai label atau sistem rilis ulang.


1984 secara tematik ataupun segi lirik banyak berbicara mengenai socio-protest, sesuai dengan hakikat isi pada novel karya George Orwell. Dengan diskusi yang cukup lama di warung milik beliau tuan Monox, singkatnya kami mencoba sedikit menjabarkan lewat interview mengenai karya 1984 hingga apa yang menjadi sebuah rasa berkesinambungan dalam hubungan band.


1. Chaos And Oblivion, mendeskripsikan sebuah bencana ekologi dan dehumanisasi. Tentu makna tersebut amat banyak penafsiranya mungkin setiap orang berkata berbeda-beda. Setidaknya apa penjabaran arti atau makna tersebut menurut anda?


Oke saya melihat apa yang relevan di sekitar aja sih, seperti pembangunan gedung. Juga berbagai macam wahana atas nama edukasi yang banyak orang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Penebangan hutan tanpa batas yang akhirnya mempercepat kerusakan global tanpa kita sadari, isu ini sebetulnya sudah menjadi isu klise namun kita banyak acuh.


Perebutan atau penggusuran lahan secara brutal untuk pemerataan pembangunan atas nama kemakmuran adalah omong kosong...profit adalah alasannya! Chaos and oblivion sendiri bicara tentang klaim otoritas yang mengatasnamakan pemerataan pembangunan dengan menghancurkan hak hidup yang lain. Chaos and oblivion berbicara tentang percepatan armageddon... dan kita adalah pilar pendukungnya.


Oh iya ini juga sebagai awareness buat kita semua tentang isu geothermal yang mengancam kita dan lingkungan sekitar kita.


2. Sejujurnya saya mencoba belajar walaupun cukup sulit, menggali makna ataupun rasa berkesinambungan band dengan novel karya George Orwell 1984 yang menjadi sebuah hakekat nama band. Lalu apa yang anda tarik secara singkat dan mendalam dari novel tersebut?


Karya Orwell buat saya pribadi cukup berpengaruh karena memang apa yang dia tulis menjadi nyata di hari ini. Layaknya kitab nostradamus yang meramalkan kehancuran dunia dalam bentuk novel yang mampu menggiring imaji kita dari dunia yang kita pikir baik-baik saja ini tetapi sebenarnya adalah wastedland. Selain 1984 mungkin novel yang cukup menginspirasi komunike ini adalah Animal Farm, juga karya dari Richard Dawkins,Watership down karya Richard adams dan beberapa yang lain. Untuk penggunaan nama 1984 sebenarnya tercetus begitu saja bukan berarti saya berkiblat sepenuhnya pada Orwell. 1984 cukup mudah diingat dan diucapkan dalam berbagai bahasa.


3. Apa yang membuat anda tertarik dengan segala pemahaman dari George Orwell pada novel 1984? 


Sudah saya jawab di pertanyaan sebelumnya hehe...


4. Pendapat anda tentang unperson “Kamu bisa dihilangkan kalau membangkang”?  (Mengingat sejarah seperti beberapa aktivis yang hilang hanya tinggal nama).


Ini adalah sebuah bukti bahwa negara dan sistemnya penuh ketakutan akan “kesadaran” kita. Ketika kita sadar dan mengetahui lebih banyak soal kebobrokan sebenarnya keberadaan negara dan aparaturnya kita adalah ancaman yang nyata bagi otoritas itu sendiri. Bentuk penghilangan seseorang adalah pembungkaman secara sistematik atas nama stabilitas itu juga totalitarianisme yang sama seperti disampaikan oleh orwell dalam tulisannya.


5. “Ingin bebas tapi dikontrol oleh CCTV”, seperti lelucon “mau komentar tapi takut” (dikontrol oleh rasa takut) apakah arti dari Dystopia menurut pandangan anda sekaligus menjadi sebuah tajuk Ep 1984.


“War is peace. Freedom is slavery. Ignorance is strength.”  Mungkin quotes itu cukup mewakili. Apa yang kamu miliki dan kebebasan yang kamu dapat tidak lebih dari penjara moral untukmu sendiri, panopticon is real!


6. Lantas kebahagiaan, kebebasan ada dimana, seperti yang terjadi belakangan ini sengketa di Wadas atau konflik lokal lainnya bagaimana sudut pandang atau pendapat anda tentang sebuah kekuasaan (yang punya modal akan berkuasa)?


Apa yang terjadi di wadas dan beberapa daerah konflik lainnya yang berhubungan dengan perebutan hak hidup mayoritas atas dasar kepentingan minoritas sudah menjadi bentuk penjajahan baru warisan kolonial sih, katanya semua demi pemerataan pembangunan...ah shit. Mengutip kata bapak nihilis Friedrich Nietzsche “The stronger becomes master of the weaker, in so far as the latter cannot assert its degree of independence – here there is no mercy, no forbearance, even less a respect for ‘laws.’ ” disambung dengan ABBA yang mengatakan “And the winners take it all”.


7. Akankah ada sebuah kebangkitan dari reruntuhan Dystopia?


Sudah pasti ada karena itu lebih pada proses sih layaknya proses penciptaan sampai penghancuran dan membangun kembali. Fase ini juga yang ingin kami buat dari 1984 dari membicarakan tentang Distopia dan pengorganisiran massa untuk menghancurkan panoptikon sampai pada fase dekonstruksi untuk membangun kembali surga rakitan seperti yang kita harapkan.


8. Percaya atau tidak, secara tidak langsung teknologi internet adalah sebuah propaganda dan pencucian otak hilangnya nalar di era global (segi negatif dan sudut pandang)?


Semua tergantung dari esensinya,kita mampu menjual apapun lewat internet,hingga doktrin agama pun bisa diperjual belikan secara mudah lewat internet. Secara simpelnya saya menyebutnya sebagai bentuk sederhana dehumanisasi sih, tapi ya itu tadi balik ke esensinya.


9. Kembali ke komposisi band, sebetulnya secara spesifik 1984 mau di bawa ke arah musik seperti apa? Adakah pakem band atau pengaruh yang yang menjunjung segala aspek materi.


Kami tidak ingin terperangkap pada patronase, mungkin untuk pakem tetap pada crust punk yang di blend dengan black metal. Kalau band atau musik kami mendengarkan apa saja yang kebetulan enak untuk didengar, juga apa yang kebetulan terjadi di sekitar. Entah orang menilai musik kami seperti apa itu adalah penilaian subjektif masing-masing.


10. Chaos And Oblivion adalah sound yang cukup modern dibandingkan Ep “Dystopia”? 


Untuk segi sound sebenarnya jauh dari yang kami inginkan,demo tersebut terlalu bersih untuk telinga kami hehehe... justru sound seperti Ep Dystopia adalah sound yang kami harapkan,dan sepertinya untuk kedepannya kami ingin mengembalikan sound yang harsh tapi tetap tidak mengesampingkan kejelian musikalitas yang kami miliki.


11. Black metal masih dibilang identik dengan corpsepaint, satanic, ritual gigit kelinci atau ayam dan lainnya, bagaimana tanggapan anda ketika ada yang mendefinisikan bahwa 1984 seperti pada pandangan orang akan black metal selama ini?


Saya pernah dapat pertanyaan seperti ini dan pada akhirnya ketika saya jawab saya banyak diserang orang-orang yang saklek hahaha... bingung juga ya, jadi mungkin untuk definisinya bisa kamu definisikan sendiri hahaha.


12. Sejauh ini akankah ada proyek lanjutan, yang akan di garap?


Ep baru sih rencananya karena sudah ada 2 lagu baru,semoga saja cepat terealisasi, tapi ah apa yang bisa diharapkan dari komunike semi-kontra produktif ini hehehe...ditunggu sajalah.


13. Rekomendasi album dan band favorit anda?


Antichrist Siege Machine “Purifying Blade”, Rejoice! The Light Has Come “Untitled”, Hark! It’s A Crawling Tar-Tar “Dorr-Darr Gelap Communique”, Gevurah “Gehinom”, Black Curse “Endless Wound”,  Anti Cimex “All Album”, Vallendusk “Black Cloud Gathering”, Exhumation “Opus Death”, Pangalo “Hurje!”, Sijjin “Summerian Promises”, Deathroned “Perdition Liturgy”, Refused “The Shape Of Punk To Come”, Afgrund “Vid Helvetet Grindar”, Dead Congregation “Promulgation Of The Fall”, Fall Of Efrafa “All Album”  G.L.O.S.S. “All Album”.